sejauh mata memandang akan tampak batasnya,
apalagi situasi alam dan kondisi fisik sedang buruk
maka pandangan pun akan lebih tampak batasnya,
tapi disaat kita bercermin menatap diri sendiri...
tak terbatas taufik-Mu,
maasyaa Allaah,
innahuu ya'lamul jahra wa maa yakhfaa...
ketika menoleh ke belakang,
terlihat begitu panjang jalan yang telah kulalui,
namun langkahku yang membekas di"jalan panjang"ku itu terasa "gak ada apa-apa",
bahkan dalam sanubariku yang paling dalam terkesan "aku belum melangkah",
sambil kurebahkan punggung hati pada illahi,
aku coba berpikir:
"bagaimana aku dapat melangkah yang "bermakna"
pada jalanku ke depan yang gak aku ketahui pasti
apa masih panjang atau cuma tinggal selangkah?"